Kehamilan
Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi khusus. Kebutuhan energi, vitamin dan mineral pada ibu hamil meningkat sekitar 10-50%. Kebutuhan vitamin C dan Seng meningkat hingga 50%. Peningkatan kebutuhan nutrisi tersebut tidak mudah dipenuhi dengan asupan makanan saja sehingga diperlukan supplement penunjang sehingga kehamilan dapat berjalan dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan kuat serta dapat menyusui bayi dengan ASI berkualitas tinggi.
Berikut ini beberapa elemen nutrisi yang penting diperhatikan oleh ibu hamil.
1. ASAM FOLAT (FOLIC ACID)
Asam folat (Folic Acid) sangat penting bagi kesehatan pertumbuhan bayi. Asupan asam folat yang cukup sebelum pembuahan dan beberapa minggu pada awal kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir saluran syaraf (NTD).
Ibu hamil perlu mengkonsumsi setidaknya 600 mcg asam folat perhari. Para ahli kesehatan mengajurkan wanita hamil dan yang sedang mempersiapkan kehamilan untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung 600 mcg asam folat perhari untuk memastikan kecukupan asupan asam folat ini. Buah dan sayuran, termasuk jus jeruk dan sayuran warna hijau, serta padi-padian adalah sumber asam folat yang baik.
2. KALSIUM (CALCIUM)
Kebanyakan wanita tidak mendapat asupan kalsium setiap harinya. Ibu hamil memerlukan asupan kalsium yang lebih tinggi untuk menunjang pertumbuhan bayinya. Jika bayi kekurangan kalsium, ia akan menyerap kalsium dari sang ibu sehingga ibu dapat kehilangan kalsium dari tulangnya.
Para ahli menganjurkan 1.000 mg kalsium per hari untuk kecukupan asupan kalsium bagi ibu hamil. Sumber makanan kaya kalsium antara lain susu, keju, yogurt, susu kedelai, sereal , tofu, kacang yang dikeringkan, almond dan sayuran hijau.
3. KARBOHIDRAT DAN SERAT
Karbohidrat dan serat adalah sumber energi. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum dan pasta. Untuk memenuhi kebutuhan energi, konsumsilah 3 porsi karbohidrat/serat makanan setiap hari. Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi dibandingkan produk olahannya.
Serat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mencegah konstipasi yang sering dialami ibu-ibu hamil. Makanan berserat tinggi terdapat pada padi-padian, buah segar dan sayuran segar.
4. PROTEIN
Ibu dan bayi memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan jaringan. Ibu hamil perlu mengkonsumsi 60 gram protein sehari, yaitu 20-30% lebih tinggi dari kebutuhan normal.
Beberapa sumber protein hewani yang dapat dikonsumsi antara lain ikan, seafood, unggas, daging sapi, hati dan telur. Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang polong, kacang-kacangan, dan serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga merupakan sumber protein yang baik.
5. LEMAK (DHA)
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Namun demikian, dalam keadaan hamil sekalipun ibu harus membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya amat tinggi. Jika mengkonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, berat badan akan cepat sekali naik.
DHA adalah suatu asam lemak tak jenuh yang menjadi komponen utama yang sangat penting dari otak dan mata (retina). DHA sangat dianjurkan bagi ibu-ibu yang sedang hamil, maupun bayinya demi perkembangan otak bayinya.
Saat ibu hamil, suplementasi DHA akan diteruskan kepada bayi melalui placenta. Dan pada saat menyusui, suplementasi DHA akan diteruskan kepada bayi melalui ASI. DHA juga akan membantu ibu untuk mencegah terjadinya depresi pasca melahirkan. Penelitian telah membuktikan bahwa bayi yang disuplementasi dengan DHA pada susu formulanya mempunyai perkembangan otak yang lebih baik daripada mereka yang tidak.
6. ZAT BESI (IRON)
Pada masa hamil, volume darah meningkat sehingga kebutuhan zat besi pun meningkat. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh ibu hamil dan bayinya.
Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi dapat mempertinggi resiko komplikasi di saat melahirkan dan resiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan prematur.
Makanan yang kaya zat besi antara lain, daging sapi, kacang polong dan padi-padian.
Pada ahli di Amerika Serikat (USA) menganjurkan agar ibu hamil mengkonsumsi 27 mg zat besi setiap hari, yaitu 50% di atas kebutuhan normal. Sebagian besar ahli kesehatan menganjurkan konsumsi suplemen yang memberikan 30 mg zat bsei per hari karena mineral ini sukar sekali terpenuhi melalui makanan.
7. SENG (ZINC)
Seng sangat penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayinya. Deisiensi seng bisa menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan melahirkan. Kadar seng rendah pada bayi telah dihubungkan dengan cacat lahir saluran syaraf (NTD) dan berat badan lahir rendah. Sumber seng yang baik adalah seafood, hati, dan daging. Di Amerika Serikat, angka kecukupan gizi harian semasa hamil adalah 11 mg. Jumlah ini 38% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Banyak ibu hamil merasa lebih mudah memenuhi kebutuhan mereka dengan cara mengkonsumsi supplement yang diperkaya seng.
8. VITAMIN DAN MINERAL LENGKAP
Ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral lebih tinggi dari biasanya. Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai vitamin dan mineral lebih banyak dibandingkan makanan lain. Setiap hari ibu hamil harus mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran berbagai warna (hijau, kuning, merah) dalam porsi yang besar. Konsumsi buah dan sayurang segar lebih disarankan dibandingkan buah/sayuran kaleng, karena jumlah gizinya yang lebih banyak dan tidak mengandung tambahan gula, garam dan lemak.
Selama kehamilan, ibu perlu memastikan jumlah dan kelengkapan asupan nutrisinya. Hal ini sangatlah sulit dicapai melalui makanan saja terutama di jaman modern yang serba sibuk ini. Untuk itu ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi supplement selama kehamilannya.
Satu hal yang perlu diingat adalah, tujuan pemberian supplement selama kehamilan bukanlah untuk menggantikan makanan, tapi sebagai tambahan atau cadangan nutrisi yang mungkin saja kurang atau tidak terpenuhi. Informasikan kepada dokter, suplemen yang dikonsumsi selama kehamilan.